RABU WEKASAN

Peringatan Malam rebu wekasan

 

Malang- Selasa (20/09) Pesantren Kampus ‘Ainul Yaqin (PKAY) Universitas Islam Malang telah menyelenggarakan beberapa rangkaian acara dalam rangka menyambut malam rebu wekasan yang diselenggarakan di aula rusunawa ibnu khaldun.

Rebo Wekasan atau Rabu Wekasan sendiri merupakan istilah yang disematkan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.

Kegiatan dimulai dengan sholat maghrib berjamaah, kemudian dilanjutkan sholat sunnah mutlak, pembacaan Manaqib Ikhtisor dan doa yang dipimpin oleh beliau Ustadz Thoriq Al Anshori Lc., M.Pd selaku Sekretaris Pesantren. Ditutup dengan Mauidhoh Hasanah yang disampaikan oleh beliau ustadz Mochammad Yunus, S. H Al Hafidz.

Pada kesempatan tersebut beliau menekankan bahwa kita sebagai santri memperingati malem rabu wekasan bukan karena takut akan balak (musibah) yang akan kita terima tetapi sebagai ajang untuk mendekatkan diri kita pada Allah SWT.

Kisah ini berawal dari tradisi zaman jahiliyah yang meyakini bahwa bulan shafar adalah bulan sial. Pada bulan safar sebagian orang yang berjualan jika ingin mengetahui jualanya laris atau tidak maka penjual melakukan ritual pelepasan burung dara, jika burung dara terbang ke arah selatan berarti dia berdagang ke arah selatan begitupun dengan arah lainya. Jadi, mereka berdagang berdasarkan kemana arah burung merpati terbang. Tradisi ini disebut “tiaroh”.

Kemudian salah satu ulama’ bermimpi bahwa Allah menurunkan balak selama setahun ke depan yang berjumlah 320.000 pada hari rabu akhir bulan shafar yang biasa sebut sebagai “rebo wekasan”.

Acara ditutup pada pukul 19.30 WIB yang ditutup dengan acara makan bersama seluruh santri serta asatidz/ah pesantren Kampus ‘Ainul Yaqin Unisma.

Dokumentasi :