Penulis: M. Indra Riamizad Raicudu, S.Pd (Humas, TIK, & Alumni PKAY)
Pesantren Kampus ‘Ainul Yaqin Universitas Islam Malang pada hari Sabtu, 20 Juli 2024 memuncaki acara yang dibuka pada akhir Juni lalu dengan Wisuda Akhirussanah ke-15. Acara tersebut diadakan di Hall Abdurrahman Wahid Gedung Pascasarjana lantai 7. Detik-detik kesakralan prosesi wisuda dimulai dengan kirab bendera dan pasukan wisudawan secara terutut di belakang pimpinan pesantren yaitu, kelas takhassus lalu kelas regular.
Saat prosesi wisuda dibuka, berangsur-angsur para tamu undangan dari jajaran Yayasan UNISMA seperti KH. Ali Ashari, M.Pd (Bidang Keagamaan), Prof. Drs. H. Junaidi Mistar, M.Pd., Ph.D (Rektor UNISMA). Tidak kalah penting juga para dzuriyah muassis dan masyayikh turut menyertai jalannya wisuda seperti Ibu Nyai H Solihah Tholchah Hasan (Istri mulia Al-Maghfurlah KH M Tholchah Hasan), dr. Hardadi (Sekretaris Yayasan UNISMA juga menantu Al-Maghfurlah KH M Tholchah Hasan) serta para dzuriyah masyayikh yang lainnya.
Beberapa hal baru yang istimewa yang ditampilkan pada wisuda tahun ini, yaitu PKAY UNISMA panen prestasi santri, pemberian reward bagi santri berprestasi di luar pesantren atas nama pesantren, ucapan-ucapan harlah dan wisuda dari sejumlah Ulama’ seperti Wakil Ketua Umum PBNU, Umara’ seperti Anggota DPRD Kab Rembang serta masih banyak lagi dari beberapa tempat di Indonesia. Selaras dengan slogan tahun ini yang berbunyi “pesantren bersinar, santri berpijar”.
Berkenaan dengan penyampai maudoh hasanah disampaikan oleh Habib Abdul Qadir Ba’abud asal Probolinggo. Sosok dzuriyah Rasulullah Saw yang masih muda, alim, tafaqquh fiddin, terkenal di kalangan anak muda dengan penyampaiannya yang membumi dan mudah diserap. Dalam kesempatan siang itu, Habib Abdul Qadir mengutarakan beberapa nasihat bagi seorang penuntut ilmu. Adapun pesan beliau kaitannya tentang orientasi menuntut ilmu ada tiga klasifikasi yang meliputi 1) meruwat warisan nabi, 2) media untuk sampai kepada Allah SWT, 3) menjadikan penghambat agar tidak terjerumus dalam kemaksiatan. Kemudian ada hal penting tidak bolehnya dilupakan dan dilakukan, karena beberapa poin ini dapat merusak segala urusan hingga menjadi pintu dosa yaitu nafsu negatif, bodoh, serta sirkel pertemanan.
Semoga kita semua khususnya santri yang telah diwisuda dapat mengamalkan sekelumit ilmu yang didapatkan di pesantren kita tercinta. Aamiin Yaa Rabbal Aalamin.