Adakan Seminar Internasional PKAY UNISMA Membedah Kemukjizatan Al-Qur’an Bersama Syekh dari Suriah

Al-Qur’an sebagai sumber utama dalam Islam tidak akan pernah hingga kapan pun selesai untuk dikaji dan diamalkan baik dari perspektif agama maupun sains. Pertanda apa ini? Mungkinkah suatu kebetulan? Fenomena ini bukan suatu kebetulan belaka namun, ini salah satu wujud mukjizat dari kalam yang diwahyukan-Nya kepada Nabi Muhammad Saw. Tentu kita tahu bahwa Al-Qur’an juga sebagai salah satu mukjizat terbesar dari banyaknya mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Saw. Mengapa demikian dapat terjadi? Apa istimewanya Al-Qur’an? Mari kembali pada latar belakang dimana Al-Qur’an turun. Al-Qur’an turun di tempat yang masyarakatnya memiliki budaya kesusastraan tinggi, bahkan saling bersaing untuk mendapatkan predikat siapa yang paling sastrawi dan dalam maknanya. Selain itu juga, Al-Qur’an turun di tengah masyarakat yang butuh pembenahan dari aspek akhlak hingga akidahnya. Dengan demikian, tidak mustahil bagi Allah SWT untuk mengutus Rasulullah Saw dengan risalah dan mukjizatnya mampu membuat orang Arab bungkam seribu bahasa.

Pesantren Kampus ‘Ainul Yaqin Universitas Islam Malang mengadakan Seminar Internasional pada Kamis, 30 Mei 2024 yang menghadirkan pemateri utama seorang ahli fiqih, ushul fiqih, pemegang sanad qiroah asyaroh, guru besar di Universitas Kaftaru Suriah, beliau adalah Prof. Dr. Syekh Mahir Hasan Al-Munajjid. Seminar internasional ini bertemakan “Kemukjizatan Al-Qur’an & Sunnah Nabawiyah Berdasarkan Perspektif Ilmu Pengetahuan, Kesusastraan, dan Pembelajaran”. Acara tersebut terbuka untuk umum, sebab dibuka untuk umum maka acaranya digelar di Aula Rusunawa 3 Ibnu Kholdun. Para pimpinan PKAY UNISMA dari direktur, bph, asatidz, hingga Rektor UNISMA Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si turut membuka dan memeriahkan acara seminar di malam tersebut.

Estimasi waktu pelaksanaan seminar internasional malam itu berlangsung sejak setelah sholat Maghrib hingga bada Isya’. Penyampaian materi awal disampaikan oleh H. M. Afifullah Rifa’i, B.Sh., M.Ed., Ph.D., Al-Hafidz tentang Kemukjizatan Al-Qur’an & Sunnah Nabawiyah Berdasarkan Perspektif Bahasa dan Kesusastraan. Beliau menyampaikan bahwa Al-Qur’an hadir dengan bahasanya yang indah, sehingga sayembara tantangan untuk membuat tandingan Al-Qur’an kepada para pujangga yang ada tidak mampu secuilpun mengimbanginya. Pada waktu itu penduduk Arab semakin percaya bahwa Al-Qur’an bukan karya Nabi Saw. Hal ini dikarenakan mereka berperang dengan dirinya sendiri “bagaimana bisa Muhammad yang tidak bisa baca tulis membuat sebuah kalimat indah dan bagi yang pertama kali mengetahui kalimat demi kalimat dalam Al-Qur’an layaknya sihir”.

 

Materi kedua tentang Kemukjizatan Al-Qur’an & Sunnah Nabawiyah Berdasarkan Perspektif Pendidikan yang dipaparkan oleh Thoriq Al-Anshori, Lc., M.Pd. Pesan yang sangat ditekankan oleh beliau, mengambil hikmah dari kisah guru dari Syekh Mahir Hasan Al-Munajjid yaitu Syekh Samir yang mana beliau seorang mufti Mazhab Hanafi, dokter bedah, ahli Al-Qur’an tentang pentingnya ilmu yang diamalkan dan dimanfaatkan, juga pada saat menuntut ilmu utamanya Al-Qur’an mari diniatkan sebagai hadiah kepada kedua orang tua (ayah ibu) kita dan sebagai hadiah kepada Nabi Muhammad Saw. Sebab jasa-jasa orang tua dan adanya Nabi Muhammad Saw lah kita ditakdirkan oleh Allah SWT ada dan dapat menikmati buahnya agama yang penuh ilmu dan pendidikan ini.

 

Pemateri utama pada acara seminar internasional tersebut adalah Prof. Dr. Syekh Mahir Hasan Al-Munajjid. Syekh Mahir Hasan Al-Munajjid menyampaikan bahwa Al-Qur’an sangatlah kaya akan hikmah dan ilmu. Hal ini disebabkan yang mengetahui makna presisi dari apa yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw hanyalah Allah SWT. Adapun fenomena adanya Al-Quran yang selaras dengan kemajuan sains, beliau menyatakan itu hanya salah satu dari kemukjizatan Al-Qur’an. Kemudian beliau menambahkan pesan agar berhati-hati dalam mensinkretisasi Al-Qur’an dengan sains, sebab jika hasilnya tidak sama dengan nash yang ada ditimbulkan dari kesalahan logika, metodologi, dan hawa nafsu dikhawatirkan akan menyalahkan Al-Qur’an. Selain adanya ayat yang selaras dengan sains, Al-Qur’an juga membuka hal-hal ghaib sebagaimana salah satunya yang termaktub dalam QS Ar-Ruum.

 

Semoga kita tergolong dalam hamba yang senantiasa belajar dan mengamalkan Al-Qur’an, menghidupkan sunnah-sunnah nabi, serta berbakti kepada orang tua. Aamiin ya Rabbal ‘Aalamiin.

 

Penulis: M. Indra Riamizad Raicudu (Humas, TIK, & Alumni PKAY UNISMA)