Oleh M. Indra Riamizad Raicudu (Anggota Humas, TIK, dan Alumni PKAY UNISMA)
Ada momentum yang dinanti-nantikan datangnya oleh seluruh umat Islam bahkan sejak tiga bulan sebelumnya ada doa yang memintakan dirinya disampaikan pada momen tersebut, utamanya orang yang beriman. Apa sebab? Karena tidak semua insan disampaikan serta di dalamnya terdapat seruan kasih sayang Allah SWT melalui wahyu-Nya yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dengan seruan “Wahai orang-orang yang beriman”. Dapat kita telisik sebagaimana yang termaktub dalam QS Al-Baqarah ayat 183 yang mengindikasikan bahwa betapa peduli-Nya Ia kepada hamba-Nya. Sebagai Sang Maha Penganyom (Ialah Allah SWT) dalam ayat tersebut memberikan sebuah jalan (perintah) agar hamba-Nya bertaqwa melalui proses berpuasa dengan isyarat yang lembut. Adapun momen tersebut adalah Ramadhan, bulan yang memuat satu hari di dalamnya lebih mulia dari seribu bulan, bulan seribu berkah bagi umat manusia.
Dalam menyemarakkan momentum Ramadhan di tahun ini, seluruh jajaran struktural pengurus Pesantren Kampus ‘Ainul Yaqin Universitas Islam Malang berikhtiar mencari nama dan kegiatan yang keduanya punya korelasi juga makna filosofis. Muncullah dalam rapat berbagai nama kegiatan seperti Pijar Ramadhan, Tsurayya, Tarawih, serta Turats Ramadhan. Pada akhirnya berdasarkan suara terbanyak dari hasil voting, maka diputuskanlah nama yang digunakan yaitu Turats Ramadhan. Adapun Turats Ramadhan merupakan akronim dari Tarbiyatul ‘Uluum At-Tarbawiyah wa Ats-Tsaqafiyah Ar-Ramadhaaniyah, disederhanakan menjadi Kajian Ramadhan, Ilmu Pendidikan, dan Kebudayaan Islam. Setelah nama didapatkan, dilanjutkan membahas terkait kitab yang dikaji selama bulan Ramadhan. Ada beberapa kitab yang dikaji dan dikhatamkan meliputi kitab Syarah Tijan Darori yang diampu oleh Ustadz Thoriq Al Anshori, Mawaa’idul Ushfuuriyah yang diampu oleh Ustadz Muhammad Afifullah Rifa’I, Al-Adabu fid Diin oleh Ustadz Ahmad Tirmidzi, serta nadhom Safinatun Najah yang diampu secara tematik oleh asatidzah muda PKAY UNISMA.